Selasa, 25 November 2008

Alat Pembuka Botol

Seorang dokter sedang tidur nyenyak, ketika telepon di kamarnya berdering dan diujung sana terdengar suara lelaki yang dengan panik mengatakan bahwa anaknya menelan alat pembuka botol.

Si dokter sudah siap hendak berangkat ke alamat yang dimaksud, ketika telepon berdering kembali.

Kembali terdengar suara lelaki yang sama di ujung sana.

"Beres, beres, dokter. Kami sudah menemukan alat pembuka botol yang lain."

Alat Ajaib

Seorang pria merasa pergelangan tangannya snut-snutan, lalu ia mengunjungi seorang dokter untuk pengobatan.

Pria : "Dok . . pergelangan tangan saya terasa nyeri . . ."

Dokter : "Apa yang telah Bapak lakukan ?"

Pria : "Saya habis bermain tenis. Mungkin karena terlalu memaksa . . . sekarang jadi terasa sakit di sini . ." sambil menunjukan pergelangannya yang memar.

Dokter : "Kebetulan sekali. Saya punya alat cek up otomatis yang bisa mendeteksi segala jenis penyakit dengan tepat."

Sambil memberikan sebuah botol, dokter itu kemudian berkata : "Saya Minta urin (air kencing -Red) Bapak dituangkan di sini."

Tanpa ragu-ragu pasien tsb membuang urinnya ke botol tsb. Lalu dokter meletakan botol yang telah berisi urin ke sebuah mesin. Mesin berbunyi sebentar, lalu mengeluarkan secarik kertas.

Dokter : "Ini laporannya . . . menurut mesin ini, otot pergelangan tangan anda memang terkilir."

Pria itu sangat kagum dengan mesin si dokter. Pikirnya hanya dengan urin, maka bisa diketahui penyakit yang tepat. Setelah mendapatkan pengobatan, pria tersebut keluar ruang praktek.

Di luar ia bertemu suster yang kemudian memberikannya sebuah botol yang sama.

Suster : "Bapak kalau ada masalah lagi tidak perlu repot-repot ke sini. Cukup isi botol ini dengan urin Bapak, terus kirim botolnya ke sini untuk diperiksa. "

Pria itu mengangguk setuju. Beberapa hari kemudian, pria itu berpikir untuk ngerjain si dokter. Dengan mesin canggihnya. Ia meminta anak perempuannya kencing di botol tersebut. Kemudian ia mencampurnya dengan oli mobil, lalu melakukan [maaf] onani dan mencampur 'hasilnya' ke dalam botol. Botol itu kemudian kalau isi dikocok sehingga tercampur merata. Pikirnya, dokter tidak akan tahu urin ini sudah dicampur dengan berbagai zat.

Keesokan harinya ia datang sendiri ke dokter dan menyerahkan botol untuk diperiksa.

Setelah menunggu lebih dari 3 jam, akhirnya dokter tersebut ke luar dengan membawa secarik kertas laporan.

Dokter : "Saya punya berita buruk tentang kesehatan anda !"

Pria sambil tersenyum culas : "Wah . . . ada apa Dok ? Katakan saja biar saya bisa tahu sekarang."

Dokter : "Baiklah kalau anda memang bersikeras untuk mengetahuinya. PERTAMA, anak perempuan anda sedang hamil. KEDUA, mobil anda perlu diganti olinya. Dan yang KETIGA, otot pergelangan tangan anda tidak akan sembuh kalau anda masih sering onani!"

Ajal yang Tertunda

Seorang yang sedang menjelajah di pedalaman Amazon tiba2 saja sudah dikepung sekelompok primitif yang haus darah.

"Oo... Tuhan matilah aku...", gumamnya.

Tiba-tiba dari langit diatasnya ada kilatan cahaya, dan terdengar suara menggema:

"Tidak anakku..., ajalmu belum tiba. Ambillah batu di dekat kakimu itu dan pukul kepala pemimpin mereka yang tepat berdiri didepanmu itu ".

Si penjelajah itupun mengambil batu dan menyerang pemimpin gerombol itu, dan memukulkan batu itu ke kepala si pemimpin sekuat tenaga... dan si pemimpin itu mati seketika. Dia berdiri di atas mayat si pemimpin.

Seketika 100 orang primitif itu mengepungnya dengan muka sangat marah karena melihat pemimpinnya terbunuh. Kilatan dari langit itu muncul lagi dengan suara menggema:

"Sekarang... baru ajalmu tiba anakku..."

ADIK MENANGIS

Adik Menangis


Nurdin yang berusia lima tahun itu segera lari menemui ibunya setelah adiknya menangis keras-keras.

"Ibu, adik menangis di depan pintu."

"Pasti kamu ganggu, ya?"

"Nggak kok. Nurdin nggak apa-apain."

"Lalu, kenapa adik bisa menangis?"

"Cuma kejatuhan cicak kecil di kepalanya."

"Ah, masa kejatuhan cicak kecil bisa bikin adik menangis?"

"Cicaknya langsung kupukul dengan gagang sapu, Bu.."