Sabtu, 12 November 2011

Saran Pasien


Pasien langganan Dokter Judi itu adalah seorang wanita malam yang cantik dan seksi, tetapi Dokter Judi tak pernah tertarik untuk menggangu pasien tersebut. Maka, suatu hari sang pasien berkata,

"Saya sarankan, sekali-kali jika Anda habis memeriksa saya jangan menulis resep terus, Dok. Saya rasa itu pekerjaan monoton dan menjemukan."

"Maksud Anda?.."

"Sekali-kali sehabis memeriksa saya, tulislah surat cinta. Saya yakin saya pasti akan membalasnya, Dok."

Sama-sama


Santo dan Ilham terlambat masuk sekolah, sampai di dalam kelas ditanya Pak Guru.

"Ilham, kenapa datang terlambat?"

"Maaf Pak Guru. Tadi malam saya bermimpi naik balon udara keliling Indonesia, dan perjalanannya memakan waktu lama. Ketika saya terbangun hari sudah siang," jawab Ilham.

"Kalau kamu Santo, mengapa datang terlambat?"

Dengan wajah serius Santo menunjuk ke arah Ilham. "Saya diajak Ilham, Pak" jawab Santo kalem.

Sama Gilanya


Muntiyadi bingung mencari istrinya . Setelah nyari kesono sini dengan sepedanya, akhirnya ketemu.

Muntiyadi kaget, ternyata Romlah lagi jongkok di tengah lapangan, "Waduh, gila nih orang" pikirnya.

Dari pinggir jalan Muntiyadi meneriaki istrinya .

"Ooooiii !!! Ngapain kamu disitu, yang! " teriak Muntiyadi dengan kencangnya.

"Lho kamu nggak ngeliat apa?!, aku lagi naik perahu di tengah lautan" jawab Romlah tak kalah kencang.

"Waduh yang! mangkanya orang-orang pada nyebut kamu itu sinting, kelakuanmu emang kebangetan. Ayo! cepetan pulang, jangan bikin aku malu!!" teriak Muntiyadi sambil emosi.

"Nggak mau mas, aku kan lagi enak-enak cari ikan" jawab Romlah.

"Pulang atau nggak!!!" Muntiyadi berteriak tambah marah.

"Nggak mau!! " balas Romlah.

"Awas!! Aku pukul kamu ya !!!" Muntiyadi mengancam dengan sengitnya.

"Kesini kalo berani !!" jawab Romlah menantang.

"Oo... dasar!! mentang-mentang tahu aku nggak berani berenang"

Salah Arti


Johan yang baru pulang kerja, merasa kesal melihat meja makan tidak terisi apa-apa. Maka ia pun segera berteriak memanggil istrinya.

"Ma! Makan malamnya belum disiapkan?"

"Belum, Pa!"

"Ah, kalau lama aku mau makan di luar saja deh," Johan mulai sewot.

"Tunggu deh, Pa. Enggak sampai sepuluh menit kok!"

"Masa nggak sampai sepuluh menit kami menyiapkan makanan? Cepat sekali.."

"Maksudku bukan begitu,Pa," sang istri segera meralat.

"Jadi?"

"Enggak sampai sepuluh menit aku sudah siap untuk makan bersama di luar!"

Rumah Saya


"Nak, apakah tahu rumah Pak RW?" tanya seorang bapak kepada seorang anak yang sedang asyik bermain.

"Dari sini belok kiri, mentok, belok kanan, Bapak cari rumah no. 35," jawab si anak.

"Apakah itu benar rumah Pak RW?" tanya si Bapak kurang yakin.

"Bukan, itu rumah saya. Nanti bapak tanyakan sama mama saya di rumah 'Dimana rumah Pak RW?'," sahutnya.

Rp. 150.000


Dalam perjalanan KA dari Yogyakarta ke Jakarta, tampak tiga sekawan Redy, Yadi dan Sidik mengerumuni kenalan baru mereka, sebut saja Dice, yang cantik dan seksi.

Mereka ngobrol-2... dan ketika malam tiba dan suasana mulai sepi, pembicaraan mulai mengarah ke hal-2 yang ngeres juga. Maklumlah... dimana ada Redy, disitu pasti ada "bencana".

Yadi yang memulai... "eh Dice...kaki kamu bagus deh.... Kalo kamu bersedia ngasih liat betis kamu... ketiga bersedia ngasih masing-2 Rp. 5 Ribu nih......"

Lagi krismon, dikasih rejeki,... apalagi cuma ngasih liat betis... pikir Dice... oke kan.... jadilah... Rp. 15 Ribu buat betis.

Merasa umpan disambut, kali ini Sidik yang usul.... "Aku berani bayar Rp. 20 Ribu buat ngliat yang ada dibalik bajumu......"

Yadi dan Redy juga oke.....

Dice mikir lagi.... wah bertiga jadi Rp. 60 Ribu, siapa takut ????? Jadilah dia buka baju dan ngasih liat mereka......

Redy cs kaget ketika Dice tiba-2 yang mengajukan usul...."gimana kalo kalian bayar masing-2 Rp.50 Ribu, aku akan kasih liat kalian Tempat aku pipis?"

Wah.....mereka bertiga pada senyum ngeres.... Ini dia yang ditunggu-2 pikir mereka....

"OKE" kata mereka bertiga serempak.....

Lalu Dice mengumpulkan lembaran Rp. 50 Ribuan sebanyak 3 lembar dari mereka bertiga dan mengajak mereka pergi ke belakang gerbong.

Setelah membuka pintu toilet.... Dice menunjuk lobang kloset sambil cekikikan "Nih.... disinilah tempat aku pipis tadi......"

Kali ini Redy kena batunya deh....... Rp. 150 Ribu melayang cuma buat nonton kloset.

Reuni


Darsono, Wardi, Sugeng dan Jono janjian mengadakan reuni di Restoran CJDW. Sambil makan, mereka berempat ber-bincang² sambil bernostalgia. Setelah makan Darsono pamit meninggalkan teman²nya sebentar untuk nyanyi karaoke, "Minta lagu apa Rek? Last Kiss tah?"

Sambil mendengarkan Darsono nyanyi, teman²nya melanjutkan obrolan mereka. "Bagaimana anak anakmu Geng?" tanya Wardi ke Sugeng. Sugeng bercerita: "Oo, baik² saja, anak saya kan dua. Yang cewek ikut suaminya jadi Kapolres di Medan. Sedangkan yang cowok sudah jadi boss, pabriknya dua, pabrik sepatu dan pabrik mie. Tapi ya gitu..., saya yang jadi bapaknya saja ndak pernah dibelikan motor sama sekali, eeeh... pas kemarin pacarnya ulang tahun dibelikan BMW 318i gress."

"Lha kalau anakmu War?" Wardi pun bercerita, "Anakku tiga cowok semua, yang dua kerja di Amerika, yang bonthot sekarang sudah jadi direktur developer rumah. Tapi agak gendeng juga anak saya yang bonthot ini. Rumah bapaknya sudah doyong dibiarkan aja, tapi waktu kemarin pacarnya ulang tahun di belikan rumah baru."

"Kalau kabar anakmu bagaimana Jon?" Sekarang Jono yang cerita, "Anak saya empat, cowok satu, cewek tiga. Sekarang sudah pada mandiri. Yang paling sukses ya anakku yang cowok. Sekarang jadi pialang saham. Cuman ya agak nggak bener juga. Lha... saya ini nggak pernah di kasih uang sama sekali, tapi kemarin waktu pacarnya ulang tahun di kasih deposito 100 juta."

Setelah Jono cerita, Darsono selesai karaoke, "Nyritain apa sih Rek?". "Ini lho Dar, pada nyritain anaknya, gimana anakmu Dar?" tanya Jono. Setelah nyalain rokok, Darsono mulai cerita:

"Anakku cuma satu, tapi payah. Aku ingin dia jadi ABRI, eeeh malah jadi bencong.

Sudah lima tahun dia buka salon, dari dulu sampek sekarang ya teteeep aja nyalon. Tapi meskipun bencong dia tetep anak ku. Apalagi dasarnya anaknya itu baik, pergaulannya luas dan sayang sama bapaknya.

Setiap dapat rejeki saya pasti diberi. Kemarin pas dia ulang tahun, ada temannya yang ngado BMW 318i gress, rumah baru, dan deposito 100 juta. Dia bilang semua itu buat bapak saja, dia tetep seneng buka salon saja katanya.

Resep Dokter


Pasangan suami istri Suto dan Susi tinggal di sebuah desa
di pinggiran kota kecamatan. Pasangan ini hidup bahagia dan saleh serta
rajin berdoa dan menjalankan ibadah agamanya. Suatu hari Pak Suto sakit.
Ibu Susi langsung membawanya berobat ke Puskesmas. Dokter Puskesmas
memeriksa Pak Suto.

"Ini obatnya, Bu..", kata dokter sambil menyerahkan kertas
resep untuk dibeli di apotik. "Dimakan tiga kali sehari...ya!".
"Ya...Dok. Terima Kasih!" jawab Ibu Susi.

Dua minggu kemudian, Ibu Susi datang ke Puskesmas dan
menjumpai dokter yang memeriksa suaminya tempo hari.

"Dok..minta lagi kertas obatnya!", katanya kepada dokter.
"Suami saya sudah mendingan, tetapi kertasnya sudah habis!".

"Kertas obat ???", tanya Dokter.

"Ya, Dokter," kata Ibu Susi lagi. "Kertas obat yang dokter kasih
dua minggu lalu!"

"Ibu apakan kertasnya?", tanya dokter mulai ingat resep obat yang
diberinya.

"Sesuai anjuran dokter, suami saya memakannya tiga sobekan sehari!", jawab Ibu Susi.
"Kemarin kertasnya habis!".

"Apa...?!?!?!?!", kata dokter sangat terkejut.... 

Rebutan Ayam


Gendut sedang kesal dan hal yang bisa meredam kegalauan hatinya hanyalah makan sebanyak-banyaknya.

Ia pun pergi ke rumah makan kesukaannya dan memesan ayam goreng satu potong.

Beberapa saat kemudian pesanannya datang. Tapi begitu ia akan menikmatinya, pelayan lain datang dan berkata,

"Aduh, maaf Mas. Itu sebenarnya pesanan lelaki tinggi besar yang di sana itu. Dan ini merupakan stok ayam terakhir yang kami punya. Maaf ya Mas."

Gendut menoleh ke arah lelaki yang ditunjuk, lalu berkata, "Karena sudah terlanjur di sini, jadi ayam ini milik saya. Toh saya juga membayar."

Sementara si pelayan restoran tampak kebingungan, lelaki tinggi besar dengan wajah marah sambil membawa pisau makan menghampiri Gendut.

"Hai gendut, jangan sentuh!! Apapun yang kamu lakukan terhadap ayam itu akan aku lakukan terhadapmu. Kamu potong kakinya, aku potong kakimu. Kamu potong perutnya, aku potong juga tusuk juga perutmu. Pokoknya apapun yang kamu lakukan, akan aku lakukan juga padamu."

Gendut terdiam beberapa saat, lalu pelan-pelan ia mengangkat ayamnya, membawanya ke depan mulutnya, lalu menjilati pantatnya.. 

Pulang Cepat


Tidak seperti biasanya, hari itu Arif pulang dari sekolah lebih cepat. Kemudian di tegur sama Ibunya
Ibu : Lho? Kenapa hari ini kamu pulang lebih cepat?!
Arif : Iya bu, karena hari ini ada guru yang sedang sakit
Ibu : Ada guru yang sedang sakit?!
Arif : Iyaa Buu
Ibu : Lalu siap guru yang sakit itu ?
Arif : Wah, entahlah bu?! saya belum memutuskan siapa guru yang sedang sakit itu
Ibu : ???!!!!

Protes


Dodi dan Randi sedang makan siang sambil ngobrol dengan serunya, datang si Ibu menegur.

"Nak, kalau sedang makan tidak boleh sambil ngomong, nanti tersedak," kata si Ibu.

"Kalau tidak boleh ngomong, bagaimana jika Dodi mau minta tambah nasinya?" protes si Dodi.

Pikun


Seorang cucu bertanya kepada kakeknya yang kelihatan lagi bingung.

Cucu : "Kakek lagi nyari apaan sich, Kek?

Kakek : "Kakek lagi nyari kacamata...tadi lupa ditaruh di mana."

Cucu : "Loh, itu kacamatanya kan udah dipake, Kek?"

Kakek : "Eeh...iya, Cu. Kakek lupa. Yach, beginilah kalo orang sudah tua, jadi pikun. Tapi sekarang...tolong bantuin kakek nyari kacamata kakek, ya..."

Cucu : "????!!!!"

Permintaan Istri


Seorang lelaki menjalani operasi pengembangan 'alat' karena selama ini istrinya tak pernah puas dengan 'alat' sang suami.

Selesai menjalani operasi, lelaki itu terkejut melihat 'alat'nya menjadi kurus dan panjang.

"Saya kan minta dibuatkan yang besar, kenapa jadinya kurus dan panjang begini, Dok?"

"Maaf, ini permintaan istri Tuan sendiri yang ingin agar 'alat' Anda seperti kepunyaan saya!"

Perancang Anatomi


Tiga engineer muda asyik berdebat. Topiknya adalah tentang anatomi manusia.Mereka bersitegang tentang siapa sebenarnya perancang anatomi manusia itu.

"Pasti engineer mesin," kata engineer pertama. "Lihat, sistem kendali mekaniknya yang nyaris sempurna. Tarikan katrol dan pengungkitan yang halus, serta ..."

"Itu artinya bukan engineer mesin, tapi engineer elektro," tukas engineer kedua.

"Yang kamu tunjukkan berkaitan dengan sistem kendali syaraf yang luar biasa presisinya."

Kata engineer ketiga, "Menurut aku sih, pasti engineer sipil. Siapa lagi yang punya kebiasaan menempatkan saluran limbah berdekatan sekali dengan kawasan rekreasi."

Penyakit Aneh


Seorang lelaki pergi menemui dokter.

"Dok," katanya sambil menyentuh bagian-bagian tubuhnya.

"Ketika saya menyentuh lengan saya, rasanya sakit sekali. Ketika yang saya sentuh leher, juga sakit sekali. Anehnya, ketika saya sentuh perut saya, juga terasa sakit. Apakah saya mengidap penyakit yang langka, Dok?"

"Nggak," kata dokter setelah memeriksa sesaat.

"Jari-jari tangan anda patah."

Penipu!


Di suatu sidang pengadilan, Pak Hakim meminta terdakwa berdiri untuk mendengarkan tuntutan.

"Saudara didakwa membunuh seorang guru SMA dengan menggunakan gergaji mesin!" kata hakim. Dari deretan meja pengunjung terdengar seseorang berteriak, "Kurang ajaaarrr!!!"

"Harap tenang. Ini ruang sidang!" bentak hakim. Ia kemudian melanjutkan tuntutannya, "Saudara juga didakwa melakukan pembunuhan terhadap seorang loper koran dengan menggunakan sekop!"

"Bajingannnnn!!!" teriak pengunjung yang tadi. "Tenang, harap tenang!" teriak hakim nggak kalah kerasnya.

"Selanjutnya, saudara terdakwa juga dituduh melakukan pembunuhan terhadap seorang tukang pos dengan menggunakan bor listrik!" kata hakim sambil memandangi terdakwa. "Keparatttt!!!!" teriak pengunjung tadi tanpa bisa ditahan.

Dengan geram hakim berkata kepada pengunjung yang selalu berteriak ini, "Jika anda tidak bisa memberikan alasan kenapa berulah seperti ini, maka saya akan mendudukkan anda di kursi pesakitan dengan tuduhan menghina pengadilan!"

"Saya adalah tetangga terdakwa selama sepuluh tahun terakhir, Pak Hakim. Dan setiap kali saya ingin meminjam gergaji, bor, atau sekop, dia selalu bilang nggak punya!"

Pengacara Tommy


Suatu sore, Pengacara Tommy di persembunyiannya di suatu desa terpencil mengendarai mobil mewahnya melewati sebuah jalan. Dia melihat 2 orang memakan rumput di pinggir jalan, ini sungguh aneh, di Indonesia yang lumayan makmur masih ada orang makan rumput.

Pengacara Tommy : "Kenapa kau makan rumput?"

Orang miskin : "Kami tidak punya uang untuk makanan, Pak"

Pengacara Tommy : "Ayolah ikut aku ke rumah untuk makan"

Orang miskin : "Tapi saya punya 4 orang anak kecil, Pak, saya tidak bisa meninggalkannya"

Pengacara Tommy : "Ayolah ajak semua anakmu itu, kalian bisa makan lebih baik"

Orang miskin : "Kalu begitu, boleh juga..."

Pengacara Tommy : "Jangan malu-malu dengan saya, kalian boleh makan sesukanya"

Orang miskin : "Bapak terlalu baik, semoga tidak merepotkan"

Pengacara Tommy : "Ah, tak apa-apa, rumput di rumah saya memang sudah terlalu tinggi"

Pendeta


Dua orang pendeta pergi berlibur ke Hawaii dan memutuskan selama liburan mereka tidak akan mengenakan pakaian yang dapat mengidentifikasikan mereka sebagai pendeta.

Begitu pesawat mendarat, mereka langsung belanja celana pendek, kaus, sendal, dan kaca mata hitam. Keesokan harinya mereka pergi ke pantai dengan dandanan turis dan bersantai di kursi pantai, menikmati minuman, sinar matahari, dan pemandangan.

Tak berapa lama, seorang gadis pirang yang benar - benar aduhai dalam bikini super mini datang menghampiri. Mereka tidak dapat berbuat apa - apa kecuali menatap. Ketika gadis itu lewat, ia tersenyum dan berkata, "Selamat pagi, Bapak pendeta. Selamat pagi, Bapak pendeta." Kemudian ia pergi.

Mereka berdua terbengong - bengong. Bagaimana bisa ia mengetahui kalau mereka pendeta? Keesokan harinya mereka belanja lagi barang - barang yang menunjukkan mereka turis dan kembali ke kursi pantai mereka dan bersantai. Setelah beberapa saat, si pirang yang sama, memakai bikini ketat kali ini, datang menghampiri mereka lagi. Dan ia menyapa,

"Selamat pagi, Bapak pendeta. Selamat pagi, Bapak pendeta."

Ia tersenyum dan mulai melangkah menjauh.

Salah satu pendeta sangat penasaran dan berkata, "Tunggu sebentar, nona muda. Ya, kami memang pendeta, dan kami bangga. Tapi aku harus tahu, bagaimana kamu bisa tahu?"

"Oh, Bapak, tidakkah anda mengenaliku? Saya Suster Angela!"

Penasaran


Seorang lelaki masuk ke sebuah warung dan duduk di sebelah lelaki setengah mabuk yang sedang asyik memilin-milin sesuatu dengan ibu jari dan telunjuknya.

"Apa sih itu yang di tanganmu?", tanya lelaki pertama penasaran.

"Entahlah, rupanya seperti plastik, tapi kalau dipegang rasanya seperti karet. Entah apa ini.....", jawab lelaki kedua.

"Coba lihat", kata lelaki pertama.

Lelaki kedua memperlihatkan apa yang ada di tangannya.

"Seperti plastik kan?. Coba pegang", katanya.

Lelaki pertama menerimanya, mengamatinya dan kemudian memilin-milinnya di antara ibu jari dan telunjuknya.

"Iya, benar. Tampak seperti plastik, tapi kalau dipegang rasanya seperti karet. Benda apa ya ini?. Dari mana sih kamu mendapatkannya?",

"Dari hidung.....".

Panca Sila


Si Ucok Klas III SD Mendapat tugas dari Guru PPKN bahwa besok masing-masing murid besok harus maju ke depan klas untuk menghapal PANCASILA.

Esok harinya anak-anak klas III SD tsb masing dengan sifatnya anak-anak, ada yang santai-santai saja ada yang tegang menunggu giliran, tapi yang kelihatan percaya diri adalah si Ucok anak dari Medan karena dia hapal sekali jadi dia begitu enjoy malah sempat menggoda temennya yang lagi kelihatan bingung.

Giliran pertama maju kedepan adalah si Bejo walaupun agak gugup dia masih bisa hapal Pancasila. Anak-anak bersorak sorai memberi semangat kepada Bejo.

Giliran kedua si Buyung maju ke depan klas ternyata si buyung lebih lancar alias hapal sedikit dari si Bejo sehingga tepuk tangan lebih meriah terdengar.

Kemudian guru PPKN berkata, "Anak-anak, Bapak merasa bangga dengan kalian. Kedua teman kalian hebat. Sekarang kita sambut teman kita, Ucok..." kata bapak guru.

Ucok dengan gaya khasnya dari Medan apalagi dia merasa hapal sekali dan percaya diri yang tinggi maju kedepan semua teman-temannya hening menunggu Ucok menghapalkan Panca sila.

"PancaSila!", awal si Ucok.

"Satu," kata siUcok dengan gaya bahasa bataknya yang kental, "Ketuhanan Yang Maha Esa!"

"Dua. Kemanusiaan yang adil dan beradab!".

Sampai disini teman-temannya memberi tepuk tangan yang meriah sekali. Saking meriahnya si Ucok ikut terbawa sehingga dia lupa Pancasila yang ketiga itu apa.

Semua teman-temannya diam dan kelas hening. Si Ucok tambah bingung, yang dihapal kok jadi hilang. Keringat bercucuran Si Ucok sudah habis akal. Dia lupa sama sekali sila yang ketiga dan seterusnya itu apa.

Tapi namanya si Ucok tidak kalah akal. Dengan gaya bataknya yang khas dan suara yang nyaring diucapkanlah

"Tiga, Empat dan Lima, tidak ada perubahan!!" kemudian negloyor duduk ke bangkunya.

Pak Polisi


Ada seorang pelajar yang sedang menunggu bus sambil merokok ditegur oleh seorang polisi.

Polisi: "Kenapa kamu merokok?"

Pelajar: "Saya suka, Pak."

Polisi : "Dari mana uang kamu untuk membeli rokok?"

Pelajar: "Dari uang jajan Saya."

Polisi : "Sehari kamu habis berapa? Dan harganya berapa?"

Pelajar: "Paling satu bungkus dan harganya sekitar Rp. 4000, Pak."

Polisi : "Kenapa uang Rp. 4000 kamu bakar setiap hari? Coba kamu kumpulkan uang itu selama setahun, mungkin kamu bisa membeli sepeda motor, tidak perlu menunggu bus yang berdesakan seperti saat ini."

Pelajar: "Sekarang saya boleh tanya sama bapak?"

Polisi : "Tentu."

Pelajar: "Apakah bapak merokok?"

Polisi : "Tentu tidak."

Pelajar: "Kok Saya tidak melihat motor Bapak?"

Pak Haji dan Pendeta


Ketika di Jakarta terjadi kebanjiran yang hebat,di sanalah terdapat 2 orang sahabat yg berbeda agama. Mereka hendak menyebrangi jalan yang banjir setinggi 1 meter.

Pak Haji : "Pak pendeta, gimana nih kita gak bisa nyebarang jalan ini. banjir..pak?!"

Pendeta : "hmmmm( berpikir)... gini aja pak haji, pak haji gendong saya sampai batas tengah jalan, sisanya saya gantian gendong pak haji...gimana pak haji, setujuuu?"

pak haji : "ok. siapa takut" (ditengah perjalanan pak haji menggendong pendeta melewati banjir....)

pendeta : "pak haji pernah lihat pendeta naik haji gak?"

pak haji :"belum pernah tuh"

pendeta : "skarang pak haji boleh lihat nih."

pak haji : "enak aja loe ngomong (pak haji langsung menurunkan pak pendeta.) skarang giliran gue"

pendeta :"ya,silahkan pak haji" (ditengah perjalanan pendeta menggendong pak haji ....)

pak haji :"pak pendeta pernah liat pak haji membaptis orang gak?"

pendeta :" blom tuh.?"

pak haji: "skarang pak pendeta boleh liat" (akhirnya mereka merasa kesal dan jalan bersama-sama melewati banjir....dingin..!!!

Oral


"Oral sex itu apa sih, Mam?" tanya Dina sepulang dari sekolah.

"Oral sex?" sahut mamanya dengan sedikit kelabakan, "Oral itu artinya mulut. Dan mulut gunanya untuk berbicara. Jadi, oral sex berarti berbicara soal seks.

Besoknya, Dina diundang ke pesta ulang tahun temannya. Namun, baru satu jam pergi, ia sudah pulang lagi.

"Tumben, ke pesta kok cepat pulang. Malam Minggu lagi," tegur papanya.

"Membosankan, Pap," jawab Dina dengan cemberut, "Habis, teman-teman di sana oral sex melulu!"

Gantian Papa si Dina kelabakan.

Obat Generik


Karena terlambat bangun pagi itu, Santi tidak sempat sarapan. Menjelang pulang sekolah dia merasa pusing dan perutnya mual, lalu ia diantar oleh teman-temannya ke dokter didekat sekolahnya.

Dokter menyuruh Santi berbaring dan memeriksa mulutnya.

"Saya sakit maag dokter,kenapa yang diperiksa mulut saya?" tanya Santi.

"Saya hanya mau lihat sisa makanan yang terselip di gigi kamu. Kalau itu daging, saya berikan obat yang mahal, tetapi kalau hanya sisa ikan asin, terpaksa saya berikan obat generik saja."

Nasi Goreng


Ada seorang cowok yang ngomongnya cadel. Kalo nyebutin huruf R di sebut Y. Dia punya pacar dan sering makan nasi goreng sama-sama di suatu rumah makan kalo pacaran.

"Pak, Nasi goyengnya dua !". Begitu dia biasa ngomong.

Pacarnya malu dan bilang, "Mas, kita sudah lama pacaran, tapi mas ngomongnya selalu cadel, bisa di rubah enggak mas ?".

Akhirnya si cowok tadi belajar untuk bisa mengucapkan kata "NASI GORENG".

" Nasi goyeng ... Nasi goyeng .... Nasi goyeng .......... NASI GORENG !!!".

Yah, akhirnya dia bisa mengucapkan kata NASI GORENG.

Kemudian di ngajak pacarnya lagi untuk makan nasi goreng di tempat biasa. Sampai di tempat dia langsung bersiap memesan nasi goreng sekaligus membuktikan pada pacarnya bahwa dia sudah berhasil belajar mengucapkan kata NASI GORENG.

"Pak, Nasi Goreng nya dua !" Serunya Sambil tersenyum ke pacarnya di sebelah.

Kemudian penjual nasi gorengnya bertanya lagi, : "Minumnya apa Mas ?"

"ES JEYUK dua !!" ?#?#?#?#?#,?

Nabrak!!


Paijo malam itu pulang agak kemaleman, mana hujannya lebat banget, lampu jalan pada mati lagi. Terpaksa Paijo menjalankan mobilnya berpatokan pada mobil didepannya.

Sedang asyiknya berkendaraan, tiba-tiba mobil didepannya berhenti mendadak, dan tabrakan pun tak dapat dihindari. Dengan badan basah dan muka marah si Paijo menghampiri si pengemudi sambil pegang kerah si sopir ( wah.. boleh juga nih si Paijo )

Paijo : " Apa-apan sih lu pake berhenti mendadak segala, lu bisa nyetir kagak ..!!!" ( suara si Paijo sok digalak-galakin )

Sopir : " Lu udah nabrak marah lagi. Lu tau gak dimana seka rang. Lu sekarang ada di garasi gue..!!!"

MERGER of 7 BANKS REJECTED BY GOVERNMENT

Headline News By Metro TV, 13 Januari 2004 Pemerintah telah menolak merger 7 (tujuh) Bank Swasta yang sedang dalam kesulitan keuangan.

Ke-tujuh Bank itu adalah :
1.Bank Panin
2.Bank Tata
3.Bank Bukopin
4.Bank Mega
5.BCA
6.Bank Ekonomi
7.Bank Syariah.

Alasan penolakan pemerintah karena penggabungan ketujuh bank itu melecehkan pemerintah,dalam hal ini presiden RI, Megawati. Karena setelah di gabung ketujuh bank tersebut beranonim :

Pan-Tat-Bu-Mega-B-E-Syar

Merasa Bersalah


Lisa dikenal sebagai cewek penggoda lelaki dan tukang selingkuh kelas kakap. Suatu saat ia pergi menemui seorang dokter jiwa untuk berkonsultasi.

Lisa: "Dokter, tolonglah saya. Setiap kali saya melihat cowok ganteng dan tajir, saya selalu ingin menggoda dan berselingkuh dengan mereka. Setelah perselingkuhan terjadi, saya merasa bersalah dan menyesal sekali. Tolonglah saya Dokter"

Dokter: "Saya paham. Anda tentu ingin lepas dari hasrat menggoda dan berselingkuh yang menggebu-gebu di dada anda, bukan?"

Lisa: "Tentu saja tidak, Dokter! Saya pengen dokter mengobati saya supaya saya tidak merasa bersalah setelah melakukan perselingkuhan!"

Menunaikan Hajat


Nenek Surti yang sudah renta pergi menjumpai dokternya.

"Saya mempunyai persoalan dalam menuaikan hajat," katanya mengeluhkan masalahnya.

"Hmm, mari saya periksa," kata dokter.

"Bagaimana dengan buang air kecil?"

"Setiap pagi jam tujuh, seperti anak bayi."

"Bagus, bagaimana dengan buang air besar?"

"Setiap pagi jam delapan."

"Lalu, dimana persoalannya?"

"Saya bangun jam sembilan, dokter..."

Mengapa


Deni yang baru duduk di kelas tiga SD suatu hari diajak pamannya menyaksikan pertunjukan balet. Selesai pertunjukan sang paman pun bertanya.

"Bagaimana, Den? Bagus nggak tontonan yang kamu lihat tadi?"

"Bagus, Paman?" angguk Deni. " Tapi yang menjadi pikiran saya, kenapa panitianya tidak mencari penari yang tinggi-tinggi ya, supaya tidak berjingkat-jingkat begitu?" 

Menang Lotere


Seorang suami dengan gembiranya pulang kerumah sambil berteriak-teriak di jalalan, Horeeeee saya dapat 1 Milyard.....

Para tetangganya bingung sambil melihat ke arah laki-laki itu yang sedang masuk ke pintu rumahnya...

Sambil menendang pintu rumahnya Ia berseru, "Pintu ini, besok di ganti..!"....

Selanjutnya sampai di dalam rumah, kursi dan meja yang ada di ruang tamu di tendang juga hingga rusak, "Besok juga diganti....!!"...

Istrinya kaget sekali dan beseru kepada suaminya, "Hey apa sudah gila kamu, barang yang masih bagus koq di tendang hingga rusak begitu, dari mana dapat uang untuk beli gantinya (belum tahu kalo suaminya dapat lotre)...!".

Jawab suaminya, " Diam kamu jangan banyak mulut...!". Sambil berjalan ke arah televisi dan audio set yang ada di rumahnya kemudian di tendang lagi sambil berseru, "Ini juga, Besok diganti...!"

Istrinya sudah tidak sabar lagi dan langgsung berseru lagi kepada suaminya, "Kamu maunya apa sih barang-barang masih dicicil semua koq malah di hancurin, emang maunya kamu apaan.... kalo mau sini tendang aku", tantang istrinya.

Si suami yang sudah mulai marah ditantang begitu, langsung saja menendang istrinya sambil berseru, " Ia besok juga kamu diganti...!".

Membalas


Roni pulang dengan mata bengkak.

"Siapa yang begitu jahat telah mengerjaimu seperti itu?" tanya abangnya.

"Ari."

"Dan kau membalasnya?"

"Ya. Aku membalasnya duluan!"

Mata Angin


Seorang prajurit yang menggandeng ransel di punggungnya diuji kecerdasannya oleh sang komandan.

"Jika kau menghadap ke utara, maka apa yang ada di sebelah kananmu?"

"Timur, Pak."

"Apa yang ada di sebelah kirimu?"

"Barat, Pak!"

"Apa yang ada di belakangmu?"

"Ransel, Pak?"

"??!!??".

Masuk Surga


Suatu pagi di kelas sebuah sekolah Taman Kanak-Kanak.

Bu guru bertanya kepada anak muridnya.

Bu Guru : "Siapa yang mau masuk sorga acungkan jarinya..??"

Murid : "Saya Bu Guruuuuuuuu...."

Hampir semua murid dikelas tersebut mengacungkan jarinya, namun hanya satu anak yang tidak mengacungkan jarinya. Maka bertanyalah guru tersebut.

Bu Guru : "Ucok, kenapa kamu tidak mau masuk sorga?"

Ucok : "Saya tidak mau masuk sorga Bu, saya ingin masuk tentara"

Masih Kelas Dua SD


Seorang suster sedang mengajarkan bagaimana doa seorang anak yang taat kepada Tuhan.

"anak-anak, sebelum kita mengerjakan sesuatu, kita harus terlebih dahulu memohon kepada Tuhan agar kita dilindungi dan ditemani dalam segala tugas kita,"
dan melanjutkan. "Jadi anak-anak, jika orang tua kita pun malas berdoa kita harus mengingatkan mereka," ujar suster.

"Lalu suster menanyakan Toni, "Toni, apa yang dlkerjakan orang tuamu setelah selesai makan malam?"

"Nonton TV sambil ngobrol."

"Lalu?"

"Baca majalah dan koran."

"Terus?"

"Ke kamar mandi dan sikat gigi."

"Kemudian?"

"Suster,...saya ini kan masih kelas dua SD, jadi malu ah...."

Maju Ke Depan !!


Kejadian ini terjadi pada suatu hari di tengah hutan, ketika diadakan pendidikan dasar untuk para pencinta alam.

Seorang senior (instruktur) menemukan sebuah pisau lipat yang tergeletak di atas tanah. Menurut ketentuan yang berlaku selama pendidikan dasar, barang siapa yang meninggalkan sesuatu selama per jalanan harus dihukum. Senior tersebut dengan segera mengambil pisau lipat tadi dan bermaksud untuk menghukum siswa pendidikan dasar yang telah lalai meninggalkan pisau lipatnya.

Setelah para siswa berkumpul semua, sang senior dengan nada berwibawa berkata, "Siapa yang merasa kehilangan pisau lipat di tengah perjalanan tadi?" Tak ada satu pesertapun yang berani menjawab. Kemudian sang senior menambahkan, "Hayo cepat? saya sebenarnya sudah tahu siapa pemilik pisau lipat ini karena namanya terukir di situ. Tapi saya ingin kejujuran kalian untuk mengaku!"

Masih tidak ada jawaban dari peserta.

"Karena tidak ada yang dengan jujur mau mengakui kesalahannya maka saya akan panggil namanya?!!!" Peserta masih saja diam. Akhirnya sang senior habis kesabarannya, diambilnya pisau lipat tadi kemudian dengan lantang dia berkata, "Stain... maju ke depan!" Para siswa saling melirik kalau-kalau ada yang maju ke depan. Karena tidak ada yang maju ke depan si senior berkata lagi, "Saya panggil sekali lagi yang bernama STAINLESS STEEL untuk maju ke depan!!!"

Lupa


Selama beberapa tahun terakhir ini Pak Iwan membiarkan wajahnya ditumbuhi janggut, kumis dan cambang yang lebat.

Pada suatu hari, semua itu dicukurnya habis. Sepulangnya dari tukang pangkas, dia melihat puteranya sedang bermain di depan rumah. Dia ingin tahu, apakah putranya masih mengenalnya dalam keadaan klimis seperti itu. Karena itu, dia bertanya pada puteranya, dimana rumah Pak Iwan.

Dengan ketakutan, anaknya berlari masuk ke dalam rumah,

"Mama, mama!! Papa telah mencukur brewoknya, dan kini jadi lupa dimana rumah kita!"

Logika


Di sebuah ruang kelas, para mahasisawa sedang mengikuti mata kuliah Filosofi. Dosen yang mengajar mencoba melemparkan topik diskusi tentang Tuhan.

"Ada yang pernah melihat Tuhan?" tanya si dosen. Semua diam tak menjawab.

"Ada yang pernah mendengar Tuhan bersuara?" si dosen bertanya lagi.

Kali ini pun tak ada yang menyahut.

"Ada yang pernah menyentuh Tuhan?" tanya dosen. Semua diam.

"Kesimpulannya tidak ada Tuhan," kata dosen senang.

Terdengar gumaman protes, sampai akhirnya seorang mahasiswa berdiri dan bertanya, "Ada yang pernah melihat otak Pak Dosen?" Tak ada jawaban.

"Ada yang pernah mendengar otak Pak Dosen?" Tak seorang pun menjawab.

"Ada yang pernah menyentuh otak Pak Dosen?" Sekali lagi hening.

"Kesimpulannya Pak Dosen tidak punya otak," kata si mahasiswa.

Logic Thinker


Pada suatu hari di sebuah bar, masuklah seorang lelaki berpakaian perlente dan memesan minuman. Sang bartender yang melihat mahluk keren tersebut tertarik dan bertanya:

"Apa pekerjaan Anda?"

"Saya seorang Konsultan Manajemen!" jawab lelaki tersebut.

"Wah Anda hebat. Tapi saya belum jelas, sebenarnya apa sih yang dikerjakan oleh seorang konsultan itu?" tanya bartender.

"Oh, pada prinsipnya konsultan itu adalah seorang logic thinker".

Si bartender bingung dan bertanya lebih lanjut, "Apa yang bisa dilakukan oleh logic thinker?"

"Wah susah menerangkannya, soalnya memang bukan pekerjaan yang lazim, tapi saya akan kasih Anda contoh praktis saja biar jelas. Sekarang anggap saja saya konsultan Anda, oke?"

"Oke," jawab bartender.

"Begini, pertama-tama saya perlu bertanya dulu, apakah Anda punya akuarium?" tanya konsultan.

"Ya, saya punya akuarium besar sekali di rumah."

"Nah kalau Anda punya akuarium, logisnya Anda punya ikan kan?"

"Jelas. Saya punya berbagai jenis ikan."

"Kalau Anda punya ikan, logikanya Anda itu sayang binatang."

"Benar sekali, saya sangat sayang pada binatang"

"Kalau pada binatang aja Anda sayang, apalagi pada anak Anda!!! Anda pasti sangat menyayangi anak Anda."

"Betul sekali (kegirangan), saya mencintai anak saya lebih dari ikan."

"Nah logisnya, jika punya anak pasti punya istri," lanjut konsultan.

"Anda kok tahu? saya memang punya istri yang cantik jelita."

"Tentu saja saya tahu, itu semua logis saja. Nah sekarang kesimpulannya, jika Anda punya istri dan anak, berarti Anda tidak impoten!!! Betul?"

"Seratus persen betul, saya tidak impoten."

"Nah begitulah kira-kira logic thinker itu."

"Ooo, jadi begitu to? Saya mengerti sekarang," kata bartender takjub.

Lelaki berprofesi konsultan tersebut akhirnya pergi.

Sesaat kemudian datanglah teman si bartender dan bertanya, "Kamu tadi kok asyik sekali, ngobrol apa sih?"

"Tadi itu seorang konsultan. Saya diajari pekerjaan konsultan sebagai logic thinker."

"Apa itu logic thinker?" tanya si teman.

"Wah, susah menjelaskannya,soalnya bukan pekerjaan yang lazim sih. Saya berikan contoh prakteknya saja ya (lagaknya kumat). Begini lho, pertama-tama saya perlu bertanya dahulu, kamu punya akuarium nggak?"

"Nggak punya tuh!"

"OOO... kalau begitu,kesimpulannya berarti kamu IMPOTEN!!!"

"??!@%^*@"

Lima


Dengan susah payah, seorang ibu berusaha mengajarkan anaknya berhitung.

"Misalnya," kat asi ibu, "kita piknik. Kau, saya, ayah, nenek dan kakek. Berapa Coca-cola yang perlu kita bawa?"

Si anak berpikir sebentar, lalu katanya, "Empat."

"Salah" potong si ibu, "Lima."

"Empat," kata si anak ngotot, "Saya kan mau Fanta ..."

Lebih Berani


Suatu malem ada seorang preman yang pergi ke dokter gigi untuk mencabut gigi gerahamnya yang bolong. Badannya si preman sich gede tapi dia paling takut sama jarum suntik.

Waktu si dokter mau menyuntik, si preman berujar ," Dok, tolong jangan disuntik, saya takut dok!".

Mengetahui sang pasien takut lalu sang dokter menawarkan segelas bir untuk diminum si preman agar rasa takutnya bisa berkurang.

Lalu si dokter berkata, "Bagaimana, anda sudah lebih berani sekarang?".

Si preman menjawab,"Benar, sekarang saya merasa lebih berani. Siapapun yang menyentuh gigi saya akan tau akibatnya..."

Kucing dan Mama


Seorang pemuda sedang menelpon ke rumahnya dari luar negeri, dan dijawab oleh adiknya.

"Hallo dik, gimana kabarnya kucing kesayangan abang?" tanya si kakak.

"Kucingnya udah mati." jawab si adik dengan enteng.

"Yang bener dik, itu kan kucing kesayangan abang." ujar Abangnya.

"Bener bang udah mati" jawab si adik.

"Dik, abang kasih tau ya, kalau memberi tahu kabar duka, jangan asal aja, adik harusnya perhatiin donk perasaan yang diberi kabar. Khan adik bisa bilang kalau kucingnya hari ini lagi ada di atap dan ngga mau turun, besok adik bilang lagi kalau kucingnya jatuh, besoknya lagi adik bisa bilang kalau kucingnya udah gak bisa diselametin lagi. Nah kalau adik bilangnya kaya gitu khan abang terima kabarnya juga ngga kaget". nasihat si Abang.

"Iya deh bang maaf" jawab si adik polos.

"Ya udah kalau gitu ngga apa-apa" lanjut abangnya.

"Oh iya dik, gimana kabar ibu dirumah ? " tanya abangnya lagi.

"Ehhh, ibu lagi ada di atap dan ngga mau turun...." jawab si adik dengan polosnya.

Koruptor


Pada suatu hari sebuah surat kabar menerbitkan berita utama dengan judul besar-besar di halaman depan.

"50% Pejabat Tinggi Kita Koruptor"

Tentu saja penanggung jawabnya mendapat teguran keras dan harus meralat beritanya, kalau tidak, surat izin terbitnya akan dicabut.

Maka keesokan harinya dimuatlah ralat berita sehari sebelumnya:

"Dengan ini kami meralat berita utama kemarin yang berjudul "50% Pejabat Tinggi Kita Koruptor", yang ternyata tidak benar. Yang benar adalah: "50% Pejabat Tinggi Kita Bukan Koruptor."

Kirim Surat


Seorang cucu melihat kakeknya sedang sibuk di ruang kerja.
Cucu: "Kakek lagi ngapain, Kek?"
Kakek: "Kakek lagi nulis surat, Cu. Kakek mo kirimin ke teman kakek"
Cucu: "Memangnya kakek tau di mana alamat teman kakek itu?"
Kakek: "Justru itu. Kakek kirim surat ini mau tanya di mana alamat temen kakek itu sekarang...."
Cucu: "....????"

Kiong-kiong dan Ableh


Ada dua sahabat sebut saja Kiong-kiong dan Ableh, dua²nya kerja di sebuah bandara di Cengkareng Jakarta bagian pengisian BBM.

Malam² waktu hujan deras, bandara sepi sekali karena tidak ada pesawat yang berani mendarat. Keduanya jadi menganggur karena nggak ada, kerjaan.

"Dingin² begini enaknya mabok ya ?", kata si Ableh.

"Wah iya, kebetulan nih. Lu pernah denger nggak katanya avtur (BBM pesawat) itu bisa diminum loh", sahut Kiong-kiong.

"Ya pernah denger sih, katanya kalau minum avtur langsung bisa wes hewes hewes bablas dah !! Lu berani nyoba gak ?", si Ableh mulai tertarik.

Kemudian keduanya mulai membuka keran tangki avtur dan minum.

Setelah selesai minum keduanya langsung tertidur.

Paginya saat Ableh bangun badannya terasa segar sekali dan "feeling setrong".

Tiba² telepon berbunyi, ring riiiing. Ternyata si Kiong-kiong yang menelepon.

"Gimana lu Bleh ?", tanya Kiong-kiong.

"Wah enak banget deh, lu gimana ?", balik Ableh.

"Aku sih segar bugar. lu nggak teler sama sekali ?".

"Nggak, nggak pusing juga malahan. Pokoknya enak deh. Besok nyoba lagi ya", lanjut Ableh.

"Gue sih setuju, cuma gue mau tanya, elo udah kentut belum ?", tanya Kiong-kiong lagi.

"Belum, kenapa sih ???".

"Wah gawat tuh !!! Udah pokoknya kalau mau kentut ditahan dulu ya sekuatnya !!!".

"Lho masalahnya apa ???", si Ableh kebingungan.

"Soalnya gara² kentut, gue sekarang nyasar ke Banjarmasin".

Keturunan


Pulang sekolah, sambil berlari-lari Romi mendapati ibunya sambil bertanya:

"Bu, Pak Guru tadi bilang, sebenarnya kita ini keturunan monyet. Apa benar begitu, Bu?"

"Enggak tahu juga," sahut ibunya enggan. "Wong ... ibu belum mengenal semua keluarga ayahmu!"

Kemenangan Korsel Berkat Dukungan Nahdatul Ulama


Ternyata kemenangan Korea Selatan (Korsel) atas Italia di babak perdelapan final piala dunia hari Selasa, 18 Juni 2002 kemarin tidak terlepas dari adanya dukungan moril dari para Kyai Nahdatul Ulama (NU).

Salah seorang Kyai NU di daerah Jawa timur, yang tidak mau disebutkan namanya menyatakan bahwa para Kyai NU senantiasa berdoa atas kemenangan demi kemenagan tim sepak bola dari negeri Gingseng tersebut.

Bahkan doa-doa khusus pun dilayangkan demi kesuksesan salah satu tim wakil Asia tersebut.

Fakta ini mengundang tanda tanya besar, kira-kira atas dasar apa para Kyai NU tersebut dengan semangat memberikan dukungannya kepada Tim Korsel.

Atas dasar sesama Asia? atau atas dasar hubungan baik dua negara sewaktu Gus dur masih menjabat Presiden RI? ..."ah...tidak juga", jawab salah seorang Kyai, "sederhana saja...pelatih Korsel kan orang NU juga...Gus Hiddink"...hehehe...

Kelintingan


Suatu hari gubernur berkunjung kerumah seorang petani. Disitu sang Gubernur melihat seekor keledai yg lehernya dikalungi kelintingan.

Si gubernur lalu mendekat dan bertanya pd si petani.

Gubernur : "Mengapa kamu kalungi keledai ini dg kelintingan?"

Petani : "Jika kebetulan saya meninggalkan tempat penggilingan dan tdk mendengar bunyi kelintingan saya dpt mengetahui bahwa keledai itu berhenti memutar penggilingan dan saya segera berteriak utk menyuruhnya berputar."

Gubernur: "Bagaimana seandainya keledai kamu malas menggiling, diam ditempat saja sambil menggelengkan kepala dan hanya makan, sedang kamu tdk ada dipenggilingan?"

Petani: "Maaf Pak Gubernur, mana mungkin ada kedelai memiliki otak secemerlang bapak, selain itu keledai saya jujur, tidak seperti bapak."

Keheningan


"Kunjungan pacarmu tadi malam sampai jauh larut malam, kan?" tanya seorang ibu pada anak gadisnya.

"Betul, Bu! Apakah suara kami saat ngobrol mengganggu tidur ibu? anak gadis itu balik bertanya.

"Bukan obrolannya yang mengganggu, tapi justru keheningan yang terlalu lama itulah yang membuat jantungku berdegup kencang karena gelisah."

Kehausan


Seorang pengembara berjalan tertatih-tatih di gurun pasir dengan tenggorokan kering kepanasan karena sangat kehausan.

Tiba-tiba ia melihat suatu titik di kejauhan dan bergegas menghampirinya yang ternyata adalah seorang tua pedagang keliling sedang bersila menghadapi meja kardus dengan sekumpulan dasi tergeletak di atasnya untuk dijual.

Pengelana yang kepanasan bertanya, "Permisi, saya sangat kehausan, bolehkah saya mendapatkan seteguk air ?"

Pedagang tua menjawab "Saya tidak punya air, tetapi mungkin Anda berminat membeli salah satu dasi ini. Kebetulan ini ada satu buah yang sangat sesuai dengan baju yang Anda kenakan."

Pengelana berteriak dengan marah, "Saya tidak mau dasi, GOBLOK ! Saya ingin minum air !"

"Baiklah, kalau begitu jangan beli dasi. Tetapi untuk menunjukkan betapa saya ini orang yang bijaksana, berjalanlah menuju bukit di sana,! nanti di balik bukit itu sekitar 10 km perjalanan Anda akan menemukan sebuah restoran yang bagus. Pergilah ke sana, mereka akan memberikan apa yang Anda inginkan."

Pengelana mengucapkan beribu-ribu terima kasih kepada pedagang tua dan berjalan menuju bukit yang di maksud dan sejenak kemudian menghilang dari pandangan mata si pedagang tua. Tiga jam kemudian ia kembali. Pedagang tua bertanya, "Bukankah sudah saya katakan, ada restoran bagus sekitar 10 km dari bukit itu. Apakah Anda tidak dapat menemukannya ?"

"Saya temukan restoran bagus itu ! Tetapi mereka tidak mengizinkan saya masuk tanpa memakai dasi."

Keharuan Seorang Istri ...


Suatu malam Nia terbangun dan melihat suaminya sedang berdiri di sisi boks bayi mereka.

Nia belum pernah melihat ekspresi wajah suaminya seperti itu sebelumnya. Kadang-kadang tersenyum sambil menggelengkan-gelengkan kepala, tampak kagum..., lalu seperti terharu, terus menarik nafas panjang dan seterusnya, bahkan sampai meneteskan air mata.

Diam-diam air mata menetes di kedua mata Nia. Ia tak menyangka suaminya akan mengagumi bayi mereka seperti itu.

Nia menghampiri suaminya, memeluknya dan setengah memancing bertanya :

"Mas, apa sih yang Mas pikirkan?"

"Ini, aku benar-benar nggak habis pikir, boks seperti ini aja kok ya harganya sampai satu setengah juta???"

Kebiasaan


Ketika mendengar keempat anak-anaknya sedang ribut di dalam kamar, si Mama menengok ke dalam kamar.

"Kalian ini sedang apa sih, kok, begitu ributnya, sampai terdengar dari luar?" tanya sang mama.

"Kami sedang main sekolah-sekolahan. Dido jadi ketua kelasnya, Ma," jawab di Dido.

"Masak di sekolah ribut begitu!"

"Kan, sedang tidak ada gurunya," sahut si Dido nggak mau kalah.